- Raditya Dika, siapa yang tidak mengenal laki laki ini
yang biasa akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia.
Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Dia adalah
salah seorang Stand Up komedian yang hingga kini melejit namanya berikut
beberapa Kumpulan Kata-Kata Raditya Dika yang di kutip dari
twitternya @radityadika
Karena kita seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.
Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?
Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan
Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta yang tak terbalas.
Jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi
Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas
“kita bakalan kayak gini terus”. Janji yang terkadang gak bisa ditepati
Belalang sembah jantan berani mati demi cinta.
Ferret. “Mereka mati gara-gara jomblo”
(Ferret betina itu jika tidak kimpoi pada musim kimpoi, mereka akan kelebihan hormon yg dapat menyebabkan mereka mati)
Burung lovebirds, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya
(Burung ini cuma menikah satu kali, jika salah satu pasangan mereka mati, maka yang lain akan setres terus tidak lama bakal nyusul mati juga)
Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati.
Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.
Karena kita seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.
Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?
Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan
Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta yang tak terbalas.
Jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi
Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas
“kita bakalan kayak gini terus”. Janji yang terkadang gak bisa ditepati
Belalang sembah jantan berani mati demi cinta.
Ferret. “Mereka mati gara-gara jomblo”
(Ferret betina itu jika tidak kimpoi pada musim kimpoi, mereka akan kelebihan hormon yg dapat menyebabkan mereka mati)
Burung lovebirds, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya
(Burung ini cuma menikah satu kali, jika salah satu pasangan mereka mati, maka yang lain akan setres terus tidak lama bakal nyusul mati juga)
Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati.
Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.
kepada kamu
Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi
dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan
menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu
online .
Dan di saat kamu muncul,
aku akan tiduran tengkurap,
bantal di bawah dagu,
lalu berpikir,
tersenyum, dan berusaha mencari
kalimat-kalimat lucu agar kamu,
di seberang sana,
bisa tertawa.
Karena, kata orang,
cara mudah membuat orang suka
denganmu adalah dengan membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu
nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama
untuk membalasnya,
menghapusnya,
memikirkan kata demi kata.
Aku benci ketika jatuh cinta,
semua detail yang aku ucapkan,
katakan,
kirimkan,
tuliskan ke kamu menjadi
penting,
seolah-olah harus tanpa cacat,
atau aku bisa jadi kehilangan
kamu.
Aku benci harus berada dalam posisi
seperti itu.
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan
isyarat-isyarat kamu itu.
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar
pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan
penuh percaya diri?
Apakah kepalamu yang kamu senderkan
di bahuku kemarin hanya gesture biasa,
atau ada maksud lain,
atau aku yang-sekali lagi-salah
mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu
sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada,
menjalar ke sekujur tubuh,
dan aku merasa pasrah,
gelisah.
Aku benci untuk berpikir aku bisa
begini terus semalaman,
tanpa harus tidur.
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan
kepalamu ke sisi kepalaku,
saat kamu mencoba untuk melihat
sesuatu di handycam yang sedang aku pegang.
Oh, aku benci kenapa ketika kepala
kita bersentuhan,
aku tidak bernapas,
aku merasa canggung,
aku ingin berlari jauh.
Aku benci aku harus sadar atas semua
kecanggungan itu…,
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara
dan mengingatkan,
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik
semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in
common,
harus dimentahkan oleh hati yang
berkata,
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari
kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu.
Kesalahan yang secara desperate aku
cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja
sempurna,
kamu bisa saja tanpa cela, dan
aku,
bisa saja benar-benar jatuh hati
kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama
kepada kamu.
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta
kepada kamu.
Karena, di dalam perasaan
menggebu-gebu ini;
di balik semua rasa kangen, takut,
canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian
- Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa
terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue.
Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa
berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri…
lama-lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana
harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah
done.. the damage has been done, and nothing we can do about it. There is
absolutely nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat
semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus
membuat semua hal sempurna?
- Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan
kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak
ada? Dan kalau yang namanya memaafkan itu berarti melupakan, bagaimana cara
melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tidak seharusnya
terjadi?
- Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”?
Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita.
Konsekuensi kita. Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat
katanya bisa membantu kita memecahkan permasalahan-permasalahan dalam hidup,
tapi yang ada justru pertanyaan satu mengikuti pertanyaan lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar